PENERAPAN
KEWIRAUSAHAAN
Oleh :
Olys Eka Yulina I.C.A (
162014001 )
Nita Kristiana ( 162014033 )
Francisca H.S ( 162014040 )
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016
PEMBAHASAN
Wirausaha
yang mempunyai komitmen tinggi hendaknya dapat menerpakan beberapa perilaku,
yaitu sebagai berikut :
1. Menerapkan Perilaku Tepat Waktu
Tanpa kita
sadari ternyata waktu di dunia ini terus berjalan, dan umur kita juga akan
semakin berkurang. Kadang-kadang tidak kita perhatikan masalah waktu ini,
sehingga kita tidak menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Bagi seorang
wirausaha, waktu merupakan hal yang sangat berharga, waktu harus digunakan
untuk sesuatu yang produktif, bukan untuk bersantai-santai,
bersenang-senang atau kebanyakan untuk tidur. Seseorang wirausaha yang tidak
dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya bisa dikatakan sudah rugi, rugi
waktu dan rugi uang. Orang china mengatakan bahwa waktu adalah uang. Maka dari itu
disiplin atas waktu merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh wirausaha.
Berikut beberapa ungkapan tentang perilaku tepat waktu :
a.
Tepat waktu adalah organisasi
Artinya semua aktivitas kegiatan bertujuan untuk mencapai suatu cita-cita.
Berhasil tidaknya perjuangan hidup yang hendak dicapai perusahaan kesempatan yang relatif sangat pendek.
b.
Tepat waktu adalah kekuasaan
Artinya waktu sekarang dapat menentukan kejadian-kejadian di masa yang akan datang.
c.
Tepat waktu adalah nilai uang
Artinya waktu yang diberikan oleh wirausahawan dapat menghasilkan sesuatu tujuan
yang dapat dinilai dengan uang.
d.
Tepat waktu adalah ukuran
Artinya menentukan berapa
lama harus bekerja untuk menghasilkan sesuatu yang maksimal.
2. Menerapkan Perilaku Tepat Janji
Menerapkan perilaku tepat janji dapat dilakukan melalui kegiatan sehari-hari.
Hal ini harus tumbuh dalam jiwa seorang wirausaha karena dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap konsumen,
masyarakat dan rekan bisnis.
Adapun ciri-ciri kepribadian perilaku tepat janji bagi calon wirausaha adalah sebagai berikut :
a)
Bermoral tinggi dalam menepati janji,
b) Bersikap mental tinggi dalam menepati janji,
c)
Terampil dalam belajar dan berusaha.
3. Menerapkan Kepedulian Mental Dalam Bentuk Hasil Kerja, Penampilan Dan Kinerja Lainnya
Wirausaha harus selalu memperhatikan mutu (kualitas) hasil kerja. Karena erat dengan masalah keputusan konsumen. Menerapkan kepedulian terhadap mutu dalam bentuk hasil kerja dapat diterapkan baik
di lingkungan masyarakat,
sekolah dan keluarga
yang berupa penampilan.
4. Menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri
Jika calon wirausaha
yang ingin menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri harus melalui beberapa hal berikut ini:
a.
Ketabahan
Artinya tetap kuat hati di dalam menghadapi cobaan dan kesulitan hidup dalam berusaha. Semua kesulitan dan gangguan kita kembalikan kepada kekuasaan Tuhan,
karena semuanya dianggap berasal dari Tuhan juga.
Dalam kita hidup pasti akan mendapatkan cobaan,
dimana cobaan itu berbeda-beda antara
orang satu dengan yang
lainnya. Untuk mengatasi berbagai macam cobaan, kita harus melatih ketabahan antara lain dengan memelihara pendirian bahwa kita harus sukses.
Para wirausaha diharapkan memiliki ketekunan dan keuletan dalam berusaha. Kemajuan dan sukses harus diperoleh melalui usaha kerja keras,
keyakinan, perjuangan, pengorbanan, dan ketabahan.
b.
Keuletan
Artinya tangguh, kuat dan tidak mudah putus asa. Cita-cita yang tinggi akan menjadi pendorong dan daya tahan dalam menghadapi segala rintangan,
hambatan, cobaan, dan kendala
yang dihadapi. Banyak di antara orang cepat berputus asa, menyerah kalah karena melihat adanya tanda-tanda kegagalan.
Mereka yang tidak putus asa merupakan
orang-orang yang ulet, tabah, tekun, dan berkepribadian tinggi. Ketekunan dan keuletan untuk mencapai tujuan merupakan sumber keberhasilan.
c.
Disiplin
Perkataan disiplin mempunyai arti latihan dan ketaatan kepada aturan.
Dengan melaksanakan disiplin berarti semua pihak dapat menjamin kelangsungan hidup dan kelancaran kegiatan belajar bekerja,
dan berusaha.
Kemauan kerja keras
yang kita peroleh dari disiplin,
akan melahirkan mental yang kuat dan tidak mudah menyerah walaupun dalam keadaan sulit.
Disiplin diri sendiri memberikan kekuatan-kekuatan,
yaitu :
1.
Menolong kita untuk mengontrol sikap
mental,
2.
Menguasai keadaan penghidupan
3.
Mengatasi kegagalan,
kemelaratan, dan nasib buruk
4.
Membentuk pola berpikir logis,
5.
Mengamankan dari perasaan takut,
6.
Mengontrol batin dan mengarahkannya pada tujuan.
5. Konsep disiplin harus dapat memberikan motivasi belajar,
bekerja, berkarya dan berpartisipasi.
Pentingnya disiplin belajar,
bekerja, berkarya dan berpartisipasi adalah sebagai berikut :
1. Menciptakan iklim belajar,
bekerja, berkarya, dan berpartisipasi
yang menyenangkan.
2.
Menghargai usaha-usaha secara aktif dan produktif.
3.
Meningkatkan prestasi belajar, bekerja, berkarya, dan berpartisipasi.
d. Kerja Sama Para wirausaha harus bisa hidup dengan tidak merugikan orang lain.
Pada hakikatnya kekuatan manusia itu terletak pada kemampuan fisik atau kemampuan pada jiwanya semata.
Kekuatan manusia terletak dalam kemampuan untuk bekerjasama dengan manusia lainnya.
9 macam perilaku wirausaha menurut (Imam Santoso Sukardi th 1991) dalam menerapkan sebuah usaha:
1. Perilaku Seorang Wirausaha - Instrumental
Perilaku
seorang wirausaha yang pertama menurut Imam Santoso Sukardi adalah perilaku
intrumental, maksud dari perilaku instrumental adalah perilaku yang selalu
memanfaatkan segala sesuatu yang ada dilingkungannya untuk membantu dirinya
mencapai tujuan yang hendak dicapainya dalam berwirausaha. Seorang wirausaha
yang berperilaku instrumentan juga selalu mencari sesuatu yang dapat
dimanfaatkan untuk kebaikan usahanya, dengan kata lain segala sesuatu yang ada
di sekelilingnya dapat bermanfaat dan dipandang sebagai suatu
"instrumen" alat untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.
2. Perilaku seorang wirausaha - Prestatif
Perilaku
seorang wirausaha menurut Imam Santoso Sukardi yang kedua adalah perilaku
prestatif. Perilaku yang satu ini sudah saya jelaskan pada kesempatan yang lalu
pada artikel yang berjudul pengertian perilaku prestatif. Namun, akan saya singgung sedikit mengenai perilaku ini. Maksud
dari perilaku prestatif adalah suatu perilaku yang menunjukkan bahwa seorang
wirausaha dalam berbagai situasi selalu tampil lebih baik, lebih efektif dari
pada yang sebelumnya. Dengan kata lain bahwa wirausahanya akan semakin
berkembang.
3. Perilaku seorang wirausaha - Keluwesan bergaul
Perilaku
seorang wirausaha yang ke-tiga menurut Imam Santoso Sukardi adalah keluwesan
dalam bergaul, arti atau maksud dari perilaku yang ketiga ini adalah perilaku
yang selalu berusaha untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan masyarakat
sekitar dengan cepat dan baik. Atau dapat dikatakan seorang wirausaha harus
selalu aktif bergaul dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar, sehingga
hubungannya dengan masyarakat di sekiliingnya baik atau dekat.
4. Perilaku seorang wirausaha - Kerja keras
Perilaku
seorang wirausaha yang ke-empat adalah perilaku kerja keras. Saya yakin anda
sudah mengetahui definisi dari kerja keras ini, maksud dari kerja keras adalah
perilaku yang tidak mudah menyerah, tidak mudah mengeluh dan melakukan
pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan sampai selesai. Seorang wirausaha yang
bekerja keras aka mengutamakan kerja dan mengisi waktu yang ada untuk
kepentingan pribadi dan usahanya (tidak ada waktu yang terbuang sia-sia).
5. Perilaku seorang wirausaha - keyakinan diri
Perilaku
seorang wirausaha yang kelima adalah perilaku keyakinan diri. Maksud dari
perilaku keyakinan diri adalah suatu perilaku atau sikap percaya diri atau
yakin atas kemampuan yang dimiliki, sehingga bekerja dengan sebaik-baiknya
tanpa ragu-ragu dan selalu optimis untuk mencapai kesuksesan dalam usahanya.
6. Perilaku seorang wirausaha - pengambilan risiko
Menurut Imam
Santoso Sukardi perilaku seorang wirausaha yang keenam adalah perilaku
pengambilan risiko. Maksud dari perilaku yang satu ini adalah seorang wirausaha
harus mempunyai keberanian dalam memutuskan suatu keputusan yang ada risikonya,
seorang wirausaha juga harus siap menanggung risiko yang akan dihadapinya.
Walaupun demikian seorang wirausaha juga dituntut untuk cermat, berhati-hati
dan memperhitungkan benar risiko yang akan didapat.
7. Perilaku seorang wirausaha (personal control / pengendalian diri)
Maksud dari
perilaku seorang wirausaha yang ketujuh ini adalah perilaku yang merujuk pada
pribadi wirausaha yang memutuskan kapan dia harus bekerja lebih keras, kapan
dia harus meminta bantuan kepada orang lain, dan kapan dia harus merubah
strategi dalam bekerja, dalam menghadapi hambatan.
8. Perilaku seorang wirausaha - inovatif
Perilaku
seorang wirausaha yang kedelapan menurut Imam Santoso adalah inovatif. Artinya
seorang wirausaha harus memiliki perilaku yang inovatif atau selalu
berpandangan ke depan untuk mancari cara-cara atau teknik-teknik baru untuk
membuat usahanya bekerjembang. Inovatif ini lebih mengarah ke dalam sesuatu
yang khas, unik dari hasil pemikirannya. Inovatif juga dapat diartikan dengan
melakukan pengembangan-pengembangan atau penyempurnaan sesuatu yang sudah ada
(imitative innovative).
9. Perilaku seorang wirausaha - Kemandirian
Perilaku
seorang wirausaha yang kesembilan adalah kemandirian. Maksud dari perilaku ini
adalah seorang wirausaha harus berusaha untuk selalu mandiri, dan selalu
mengembalikan perbuatannya sebagai tanggung jawab pribadi. Selain itu juga
tidak tergantung kepada orang lain, karena mandiri itu lebih baik, lebih irit
dan hasil karya sendiri dan pengerjaannya sesuai dengan yang diiginkannya. Dia
juga dapat saja bekerja dalam kelompok selama mendapati kebebasan bertindak
pengambilan keputusan kerja, menentukan tujuan kelompok serta memilik
alternative perilaku.
CONTOH PENERAPAN USAHA DALAM KEWIRAUSAHAAN
Ahmad
Anggoro, kini berusia sekitar 23 tahun. Pemuda yang lahir pada tanggal 9 September 1991 silam, ternyata mampu meraih
kesuksesan lebih cepat di bandingkan kebanyakan orang lain. Di usianya yang
masih terbilang muda, pria kelahiran Kediri ini mampu menjadi pengusaha sukses
dengan omzet ratusan juta rupiah perbulan dari peluang usaha clothing yang
telah ia jalani sejak tahun 2010.
Ahmad
anggoro hanyalah seorang lulusan SMK swasta yang merupakan anak sulung dari
sepasang suami istri yang tidak kaya. Berasal dari keluarga yang biasa - biasa
saja membuat pemuda ini nekad merantau ke Jakarta. Dengan hanya bermodalkan
ijazah SMK dan uang seadanya, ia kemudian mencoba peruntungannya di kota
metropolitan di Jakarta. Sesampainya di Jakarta, beliau kemudian tinggal di
sebuah kontrakan kecil di Jakarta Timur.
Harapan
untuk sukses di kota Jakarta memang tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Sebelum ia sukses, ia pernah bekerja sebagai buruh pabrik kayu. 2 Bulan bekerja
di pabrik tersebut, beliau kemudian menjadi penjaga warnet dengan hasil bulanan
sekitar Rp. 700.000,- / bulan. Dengan gaji sekecil itu tentu sangat kurang
untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya di Jakarta. Ia berpikir keras, peluang
usaha apakah yang sekiranya dapat ia jadikan usaha sampingan agar
ia bisa sukses.
Satu
fakta yang ia sadari adalah Ahmad memiliki kemampuan menggambar. Ia menyadari
bahwa potensi yang di milikinya adalah dalam hal grafis atau menggambar. Dari
sini timbul ide untuk menjalankan usaha clothing. Setelah melakukan survey
pasar, Ahmad menyimpulkan bahwa usaha clothing atau pembuatan pakaian. Ia
menyimpulkan bahwa usaha pembuatan pakaian masih memiliki potensi yang sangat
besar untuk di jalankan karena banyaknya peminat terlebih para anak muda yang gemar
mengoleksi kaos
atau pakaian. Dari sinilah kemudian cerita suksesnya bermula.
Dengan
modal 2 juta yang ia dapatkan dari hasil menabung gaji di warnetnya selama satu
tahun. Ia kemudian terjun ke dunia bisnis bagian clothing. Karena ia tidak
memiliki pengalaman di bidang sablon dan sebagainya, beliau berinisiatif untuk
belajar secara otodidak. Dan kemudian dia berhasil memproduksi kaos dengan
labelnya sendiri. Ia membeli kaos dalam jumlah besar kemudian ia membuat desain
untuk kaosnya lalu mencari tukang sablon yang dapat mencetak gambar - gambar
yang telah ia desain di kaosnya.
Kaos hasil kreasinya kemudian ia pasarkan kepada teman
- temannya melalui lewat jejaring sosial atau selebaran. Setelah beberapa
menjalankan bisnis ini, ia tak luput dari halangan dan rintangan. Tepatnya pada
tahun 2010, di tahun pertamanya menjalankan bisnis kaos, ia rupanya mengalami
kerugian besar karena uangnya di curi oleh salah satu sahabatnya sendiri,
terlebih produk yang di hasilkan kurang laku di pasaran lantaran masih kalah
dengan produk yang sudah lebih dahulu terkenal.
Kegagalan bukan berarti berakhir. Ahmad Anggoro tahu
itu, ia tetap saja berusaha dan tak kenal menyerah. Berbekal dari pengalaman,
ia kemudian berinovasi untuk membuat kaos dengan desain lebih modern, simple
dan mengikuti trend perkembangan jaman saat ini.
Titik terang usahanya mulai kelihatan pada tahun
2011,Produk kaos yang ia hasilkan mulai di kenal orang dan permintaan
juga mulai membanjir. Dengan beragama desain dan tampilan yang moedern, kaosnya
mulai laku di pasaran dan menghasilkan keuntungan yang lumayan besar. Dengan
biaya pembuatan sebesar Rp. 30.000 - Rp. 40.000, ia menjual kasonya seharga Rp.
100.000,- dengan kata lain untuk tiap item ia dapat menghasilkan keuntungan
sekitar Rp. 60 ribu hingga Rp. 70 ribu / item. Sementara penjualan kaos
perbulannya dapat mencapai 60 - 70 item.
Seiring dengan kemajuan usahanya, ia mencoba
berinovasi dengan menjual produk selain kaos seperti Tas, Dompet, celana dll.
Kini, di usianya yang masih sangat muda, Ia telah mendapatkan omzet usaha
sekitar Rp. 100.000.000,- perbulan. Tak hanya itu, secara tidak langsung pemuda
asal Kediri ini telah membka lapangan kerja baru bagi 50 pekerja yang bekerja
di tempat usahanya. Kini ia telah memiliki berbagai hal yang di inginkan oleh
pemuda kebanyakan termasuk saya pribadi, mobil, istri, rumah pribadi dan
tentunya memberangkatkan
orangtuanya untuk melaksanakan ibadah haji.
Analisis
Kesuksesan Ahmad Anggoro dapat ia raih setidaknya
karena beberapa hal diantaranya adalah 1.Perilaku
Seorang Wirausaha – Instrumental
Mampu memanfaatkan sesuatu sekitar untuk mencapai tujuan yaitu Ahmad menggunakan keahliannya mendesain kemudian dijadikan peluang usaha
2. Perilaku seorang wirausaha - Prestatif
Wirausaha dalam berbagai situasi selalu tampil lebih baik, lebih efektif dari pada yang sebelumnya. Ahmad tidak hanya mengandalkan kemampuannya dalam usaha yang didirikan tetapi dia menambah keahlian dengan belajar sablon secara otodidak.
3. Perilaku seorang wirausaha - Keluwesan bergaul
Seorang
wirausaha harus selalu aktif bergaul dan berinteraksi dengan masyarakat
sekitar, sehingga hubungannya dengan masyarakat di sekiliingnya baik atau
dekat. Ahmad memasarkan produknya ke teman-temannya
melalui lewat jejaring sosial atau selebaran.
4. Perilaku
seorang wirausaha - Kerja keras
Meskipun pernah rugi besar
karena tidak laku dan pencurian yang di lakukan temannya. Ternyata tidak
menyurutkan langkah Ahmad Anggoro, bukannya mundur namun menjadi bahan untuk
tafakur. Dari kegagalan pasti ada hikmah yang apa bila kita dapat menyikapinya
dengan benar akan menjadi salah satu kekuatan yang besar.
5. Perilaku seorang wirausaha - keyakinan diri
Anda harus tahu
apa potensi anda. Kita tentu memiliki kekurangan, namun di sisi lain kita juga
memiliki kelebihan, bakat dan potensi yang dapat kita latih untuk menghasilkan
kesuksesan. Sayangnya, banyak sekali pemuda yang tidak mengetahui apa bakat
terpendamnya, lebih parah lagi meskipun mereka tahu, mereka tidak mau berusaha
untuk memanfaatkan bakat yang ia miliki utuk menghasilkan uang.
6. Perilaku seorang wirausaha - pengambilan risiko
Dengan hanya bermodalkan uang Rp, 2 juta hasil kerja di warnet, Ia berani
mencoba menjalankan bisnis dengan resiko ia harus kehilangan uang tabungannya
selama setahun.
7. Perilaku seorang wirausaha (personal control / pengendalian diri)
Ahmad
mampu keluar dari kegagalan yang sempat dialaminya (keluar dari hambatan)
8. Perilaku
seorang wirausaha – inovatif
Seiring dengan kemajuan usahanya, ia mencoba
berinovasi dengan menjual produk selain kaos seperti Tas, Dompet, celana dll.
9. Perilaku seorang wirausaha – Kemandirian
Ahmad mampu menentukan sendiri peluang usaha yang dijalani akan sukses.
KESIMPULAN
Dalam kewirausahaan, seorang wirausaha harus mempunyai komitmen tinggi untuk mencapai keuntungan dan memiliki konsumen yang banyak. Seorang wirausaha harus tangguh, kuat dan tidak mudah putus asa apapun yang terjadi pada usaha yang sedang dijalankan.
DAFTAR PUSTAKA