TUGAS-TUGAS
DAN LINGKUNGAN KEWIRAUSAHAAN
DISUSUN
OLEH :
1.OLYS
EKA YUNITA I.C.A (162014001)
2.NITA
KRISTIANA (162014033)
3.FRANCISCA
H.SIHOTANG (162014040)
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
KEWIRAUSAHAAN
TUGAS-TUGAS
DAN LINGKUNGAN KEWIRAUSAHAAN
A. KAJIAN TEORI
Kewirausahaan
(Suryana: 2003) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,
kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari
kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
(create new and different) melalui berfikir kreatif dan inovatif. Suryana
(2003) mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam
menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan
cara-cara baru dan berbeda melalui :
1. Pengembangan
teknologi baru
2. Penemuan
pengetahuan ilmiah baru
3. Perbaikan
produk barang dan jasa yang ada
4. Penemuan cara-cara baru untuk
menghasilkan barang lebih banyak dengan sumber daya lebih efisien Kreativitas
adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam
pemecahan masalah dan menemukan peluang. Sedangkan inovasi adalah kemampuan
untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan
peluang. Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang baru
dan berbeda, sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang
baru dan berbeda.
B. NILAI
PENTING WIRAUSAHA
1. Percaya diri (self
confidence)
Merupakan
paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan, yang
bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak ditentukan oleh
kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan.
Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas,
keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan
dalam bisnis adaalh untuk memahami diri sendiri. Oleh karena itu wirausaha yang
sukses adalahwirausaha yang mandiri dan percaya diri.
2. Berorientasi tugas dan hasil
Seseorang
yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan
nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja
keras. Dalam kewirausahaan peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif.
Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman
bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri,
berpikir kritis, tanggap, bergairah dan semangat berprestasi.
3. Keberanian mengambil risiko
Wirausaha
adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk
mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang.
Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan
menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada situasi ini ada
dua alternatif yang harus dipilih yaitu alternatif yang mengangung risiko dan
alternatif yang konservatif . Pilihan terhadap risiko tergantung pada :
a. Daya tarik setiap alternatif
b. Kesediaan untuk rugi
c. Kemungkinan relatif untuk sukses
atau gagal
a. Keyakinan pada diri sendiri
b.Kesediaan
untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk
memperoleh keuntungan
c. Kemampuan untuk menilai situasi
risiko secara realitis
4. Kempemimpinan
Seorang
wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia
selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi
pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Dan selalu memanfaatkan
perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai.
5. Berorientasi
ke masa depan
Wirausaha
harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya dengan
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada
sekarang.
C. PERAN
KEWIRAUSAHAAN
Menurut Roopke dikutip dari Suryana
2006
1. Kewirausahaan
Rutin (Wirt)
Wirausaha yang melakukan kegiatan sehari-harinya
cenderung menekankan pada pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi
tradisional. Fungsi wirausaha rutin adalah mengadakan perbaikan-perbaikan
terhadap standar tradisional, bukan penyusunan dan pengalo-kasian
sumber-sumber. Wirausaha ini berusaha untuk menghasilkan barang, pasar, dan
teknologi.
2. Kewirausahaan
Arbitase
Wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan
penemuan (pengetahuan) dan pemanfaatan (pembukaan). Kegiatan kewirausahaan ini
tidak perlu melibatkan pembuatan barang dan tidak perlu menyerap dana pribadi
wirausaha, kegiatan-nya adalah spekulasi dalam memanfaatkan perbedaan harga
jual dan harga beli.
3. Kewirausahaan
Inovatif
Wirausaha dinamis yang menghasilkan ide-ide dan
kreasi-kreasi baru yang berbeda, ia merupakan promotor, tidak saja dalam
memperkenalkan teknik dan produk baru, tetapi juga dalam pasar dan sumber
pengadaan (pembekalan), peningkatan teknik manajemen, dan metode distribusi
baru. Ia mengadakan proses dinamis pada produk, proses, hasil, sumber
pembekalan, dan organisasi yang baru.
D. LINGKUNGAN
KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan dan Lingkungan Global
Perubahan lingkungan bisnis akan terjadi setiap saat,
umumnya berupa gerak perubahan dari salah satu atau gabungan faktor-faktor
lingkungan diluar perusahaan, baik pada skala nasional, regional, maupun
global. Sebagian dari dampak perubahan faktor lingkungan yang ditiimbulkan
terbukti telah memengaruhi datangnya berbagai peluang bisnis, tetapi banyak
pula kasus dari faktor eksternal ini yang menjadi kendala dalam berusaha.Kasus
teknologi SMS yang hampir menghancurkan bisnis pos, namun juga memberikan
peluang bagi bisnis ritel kartu telepon
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh wirausahawan Indonesia, baik yang
bergerak dalam aktivitas lokal maupun global, adalah terjadinya berbagai
perubahan yang dipicu oleh perkembangan teknologi yang mencakup hal-hal sebagai
berikut:
1.
Produk-produk baru yang
dilempar ke pasar oleh pesaing.
2.
Perkembangan teknologi
dan informasi.
3.
Perkembangan teknologi
barang subtitusi.
4.
Berbagai penemuan baru.
5.
Adaptasi teknologi yang
siap dipakai.
6.
Strategi perkembangan
teknologi nasional
7.
Biaya penelitian dan
perkembangan oleh perusahaan pesaing atau perusahaan-perusahaan dalam satu
industri.
8.
Siklus hidup produk.
9.
Terobosan-terobosan
yang dapat meningkatkan produktivitas yang lebih baik di bidang input,
pengolahan, dan pemasaran.
10. Ramalan pengembangan teknologi masa depan.
CONTOH KASUS
KERAJIANAN KULIT JAGUNG
Rena 25 tahun,
kulit-kulit jagung tersebut diolah menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis
tinggi. Perempuan asal Rasau Jaya ini mengubah kulit jagung menjadi kembang
atau bunga hias. Kerajinan tangan ini bermula saat dirinya diikutsertakan dalam
kegiatan pelatihan yang diselenggarakan PKK Desa Rasau Jaya Umum. Rena kemudian
berinisiatif untuk mencoba mengembangkan kerajinan bunga hias yang terbuat dari
bahan dasar kulit jagung dan akar keladi air. Apalagi bahan dasarnya cukup
mudah ditemukan di Desa Rasau Jaya Umum, Kecamatan Rasau Jaya. Kerajinan rumah
tangga yang dikembangkan Rena sejak beberapa bulan lalu telah menghasilkan
beberapa pot bunga dengan berbagai jenis menyerupai bunga dengan tampilan
berbagai variasi warna. “Saya baru saja menyelesaikan 7 pot bunga, tapi belum
sempurna semuanya, masih perlu perbaikan lagi,” kata Rena pada Rakyat Kalbar
ditemui kemarin. Selain itu, hobi membuat bunga, satu hal yang membuat Rena
tertarik adalah pemanfaatan limbah kulit jagung untuk dibuat menjadi hiasan
bunga. “Biasanya dari plastik, kartun. Namun ini dari kulit jagung, jadi
tertarik juga,” ungkapnya.
Dirinya pun mensyukuri sampai saat ini dirinya tidak memiliki kendala mengenai bahan baku. “Kulit jagung biasa kita ambil dengan beberapa petani jagung, kebetulan di sini kan memang khasnya jagung. Kendala yaitu masih mengenai pemasaran barangnya. Pemasaran bisa dimulai mengikuti acara pamera-pameran untuk memperkenalkan produk kerajinan tersebut agar masyarakat bisa mengetahui bahwa bahan yang awalnya kurang berguna menjadi barang yang unik.
Dirinya pun mensyukuri sampai saat ini dirinya tidak memiliki kendala mengenai bahan baku. “Kulit jagung biasa kita ambil dengan beberapa petani jagung, kebetulan di sini kan memang khasnya jagung. Kendala yaitu masih mengenai pemasaran barangnya. Pemasaran bisa dimulai mengikuti acara pamera-pameran untuk memperkenalkan produk kerajinan tersebut agar masyarakat bisa mengetahui bahwa bahan yang awalnya kurang berguna menjadi barang yang unik.
DAFTAR
PUSTAKA
Suryana.
2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju
Sukses. Bandung: Salemba Empat.
http://ragampotensikuburaya.blogspot.co.id/2013/06/industri-rumahan-kulit-jagung-jadi.html